Bandung, Putera Sang Surya
Bagi masyarakat, Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia bukan hanya diperingati dalam bentuk upacara kemerdekaan, melainkan ada
berbagai acara hiburan yang menarik di setiap daerahnya. Begitu pun dengan SMK
Plus Al-Aitaam Bandung yang berperan
serta memperingati Hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 dengan mengadakan
acara perlombaan antarguru dan siswa. Beberapa perlombaan, di antaranya, lomba
tarik tambang, makan kerupuk, joged balon, fashion
show baju daerah, memasukkan pensil ke dalam botol, mengambil koin dari
buah pepaya, balap kelereng, dan futsal.
Hari kemerdekaan menjadi sebuah inspirator bagi generasi
muda untuk mencontoh perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta serta pahlawan lain
yang ikut berjuang dalam memerdekakan bangsa Indonesia yang dijajah lebih dari 350 tahun oleh para
penjajah. Selain itu, hari kemerdekaan juga sering menjadi titik balik
masyarakat untuk kembali berjuang dalam meraih kesejahteraan. Bahkan, tidak
sedikit dari masyarakat kita yang bangkit dari keterpurukan.
Berkaitan dengan hal tersebut, untuk meraih kebangkitan,
SMK Plus Al-Aitaam memperingati hari kemerdekaan dengan memanfaatkan
kekreatifan siswa yang dibantu dengan guru untuk menyelenggarakan perlombaan
yang bersifat edukatif dan menumbuhkan rasa nasionalisme serta patriotisme.
Perlombaan yang diselenggarakan juga bisa menumbuhkan rasa ingin berjuang
meraih sesuatu yang diinginkan. Begitu pun dengan meraih kemerdekaan, perlu
perjuangan yang benar-benar gigih, bahkan nyawa pun bisa menjadi taruhannya.
Tidak hanya Bung Karno dan Bung Hatta yang menjadi
inspirator, kepala sekolah beserta para guru pun bisa menjadi inspirator untuk
siswa, khususnya di SMK Plus Al-Aitaam. Itu bisa terlihat dari begitu sabar dan
gigihnya guru mendidik siswa serta begitu ikhlasnya kepala sekolah memberi
motivasi kepada para guru agar tetap semangat dalam membimbing siswa.
Dengan diikutsertakannya guru dalam berbagai perlombaan,
menambah acara semakin meriah dan terlihat kedekatan antara siswa dengan para
guru. Kepala sekolah pun ikut berpartisipasi dalam acara ini dan ikut dalam
beberapa perlombaan. Acara semakin meriah ketika perlombaan digabungkan antara
siswa dan guru. Bahkan, semakin banyak warga sekolah yang ikut menonton
perlombaan ini. Mereka sangat terhibur dengan aksi-aksi lucu guru dan siswa. Tak
heran jika senyum tawa pun tersimpul dari bibir mereka. Momen ini menjadi
sangat indah dan berharga karena acara ini hanya diadakan dalam satu tahun
sekali.
Dari beberapa lomba yang
dipertandingkan, mengandung makna bahwa berjuang itu tidak bisa dilakukan
sendiri dan tidak hanya dengan menggunakan otot, tetapi dalam perlu kerja sama
dan kerja cerdas dalam meraihnya karena itu terbukti mampu membawa keberhasilan
seperti yang telah dilakukan oleh para pejuang kita yang mengerahkan seluruh
jiwa raganya untuk bangsa Indonesia. (Ana Mia)

No comments:
Post a Comment