Guru jangan mau
dipecah-pecah, ditarik-tarik oleh berbagai kepentingan politik, apalagi
kepentingan politik yang sama sekali tidak memperjuangkan guru dan pendidikan. Prof.
Dr. H. Mohamad Surya, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia, mewanti-wanti hal tesebut dalam acara Seminar
Nasional PGRI “Empat Pilar Ketahanan Nasional” yang diselenggarakan PGRI Cabang
Kecamatan Sagalaherang, Subang, Jawa Barat.
Ia mensyinyalir kuat bahwa para guru dan PGRI dijadikan
rebutan bagi berbagai kepentingan
politik tertentu untuk mencapai keuntungan politik tertentu pula. Surya sangat
berharap bahwa guru harus mendukung para politisi atau pihak-pihak yang serius
benar-benar memperjuangkan kesejahteraaan para guru dan tujuan pendidikan
nasional. Hal itu harus sudah terbukti nyata, artinya bukan hanya sekedar
kampanye atau slogan kosong pada masa-masa pemilihan. Banyak politisi yang
berjanji untuk memajukan pendidik dan pendidikan, tetapi setelah memiliki
kekuasaan meninggalkan janji-janjinya. Ia pun mengkritik keras para guru dan
pengurus PGRI yang telah tergiur sejumlah uang dari kekuatan politik tertentu yang
sama sekali tidak memiliki perhatian kepada pendidik dan proses pendidikan. Hal
itu memiliki arti bahwa mereka telah dengan sengaja jual beli kepentingan untuk
keperluan sesaat dengan meninggalkan kepentingan yang lebih besar, yaitu
kesejahteraan guru dan pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Prof. Surya tidak alergi kepada siapa pun yang berniat
memajukan guru dan pendidikan. Ia bahkan akan sangat berterima kasih kepada
mereka dengan catatan memang terbukti bahwa dalam kesehariannya benar-benar
berjuang untuk kepentingan pendidikan secara nyata, bukan omong kosong dan janji
palsu saat kampanye. Minimal, seperti apa yang telah dilakukan dirinya yang
tiada henti memperjuangkan nasib guru serta memperbaiki proses pendidikan.
Apalagi kalau ada yang lebih baik daripada dirinya, ia akan sangat bergembira.
Semua orang tidak bisa membantah bahwa kesejahteraan para guru yang saat ini
semakin meningkat adalah hasil kerja kerasnya dalam waktu yang panjang bersama
PGRI.
Sementara itu, Dr. H. Gunawan
Undang, Drs., M.Si., dosen peneliti, memberikan materi tentang ketahanan
nasional. Ia menyoroti bahwa banyaknya koruptor berlarian dan merasa aman di
luar negeri karena pihak luar negeri yang dijadikan tempatnya kabur berlibur
mendapatkan keuntungan pula dari para koruptor tersebut. Oleh sebab itu,
Gunawan Undang menginginkan agar dimulai para guru harus selalu menanamkan rasa
cinta kepada tanah air sekaligus tidak selalu menganggap hebat pihak luar
negeri. Menurutnya, kemajuan bangsa Indonesia hanya bisa berhasil jika bangsa
Indonesia memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi dan tidak menggantungkan
harapan kepada bantuan atau arahan-arahan pihak asing. *******
No comments:
Post a Comment