Laut Indonesia
terkenal luas karena merupakan negara maritim dan disebut pula archipelago. Hal tersebut merupakan
potensi alam yang luar biasa besar. Akan tetapi, seiring dengan banyaknya
penangkapan, ikan-ikan di laut Indonesia, termasuk di Jawa Barat sudah mulai
berkurang. Ikan-ikan yang berkurang jumlah dan jenisnya itu adalah yang berada
di wilayah empat mil.
Pengurangan tersebut diakibatkan
oleh penangkapan yang terus-menerus selama puluhan, bahkan mungkin ratusan
tahun dengan menggunakan kapal-kapal kecil. Kapal-kapal kecil itulah yang
menghabiskan ikan di wilayah empat mil. Hal itu tidak bisa dicegah dengan
larangan melaut karena merupakan pencaharian hidup para nelayan. Solusi yang
tepat adalah memberikan bantuan kepada
kelompok-kelompok nelayan berupa kapal-kapal besar 3 GT (gross ton) yang dapat
melaut lebih jauh daripada empat mil dalam waktu berhari-hari di tengah laut
dengan hasil tangkapan yang sangat besar.
Dengan menggunakan kapal-kapal
besar, ikan-ikan di wilayah empat mil akan kembali tumbuh besar berjumlah
banyak dengan beragam jenis. Hal itu disebabkan para nelayan akan melewati
wilayah yang ikannya sudah berkurang banyak itu.
Akan tetapi, terjadi permasalahan,
yaitu Jawa Barat khususnya di bagian selatan belum memiliki pelabuhan yang
memadai untuk tambat labuh perahu-perahu besar. Pemerintah memang berniat
membangun pelabuhan-pelabuhan besar, tetapi masih terdapat kendala.
”Untuk membuat pelabuhan-pelabuhan
bagi kapal besar, saat ini kita masih milih-milih karena tidak semua kota dan
kabupaten yang ada lautnya mau dibikin pelabuhan. Alasannya macam-macam.
Akibatnya, mereka harus tambat labuh di tengah laut dan itu mengakibatkan
penambahan biaya, cost lagi,” kata
Sri Judantari yang pernah menjabat Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Jawa Barat.
Di samping itu, kesulitan pemerintah
memberikan bantuan kapal-kapal besar bukan hanya soal pelabuhan besar,
melainkan pula data-data yang diperlukan dari para nelayan masih sangat kurang.
”Kesulitan
dalam mengambil kebijakan adalah data yang kurang dari nelayan sendiri.
Misalnya, kita ingin memberikan kapal besar, tetapi kita harus tahu dulu daerah
tangkapannya dan jumlah rutin yang mereka dapatkan. Data itu tidak gampang
didapat karena nelayan sendiri tidak memberikan laporan yang akurat,” ujar Sri
lagi.
Tampaknya,
baik pemerintah dan para nelayan menginginkan hal yang sama bagi peningkatan
kelautan dan perikanan di Jawa Barat. Jika terjadi komunikasi lebih efektif
antara pemerintah dengan para nelayan, peningkatan produksi akan lebih baik
lagi.
Di
samping menggunakan kapal-kapal besar, wilayah empat mil dapat lebih
terselamatkan jika para nelayan tidak hanya melakukan penangkapan ikan, tetapi
melakukan pula hal lain di laut, misalnya, budidaya rumput laut serta melakukan
penanaman ikan di wilayah empat mil, kemudian membiarkannya untuk berkembang
biak dan tumbuh besar terlebih dahulu dalam waktu yang cukup. *******
No comments:
Post a Comment