TOM FINALDIN

TOM FINALDIN

Friday, July 15, 2016

Kebun Binatang Bandung

Bandung, Putera Sang Surya

Liburan pasca lebaran tahun 2016 ini saya diajak ke Kebun Binatang Bandung. Sudah bertahun-tahun sebenarnya saya tidak pernah mengunjungi tempat itu. Hal itu disebabkan saya pernah datang pada tahun-tahun sebelumnya, lalu merasa kasihan pada semua binatang yang ada di sana. Binatang-binatang itu tampak lemas, tidak terurus, dan bersikap malas-malasan. Oleh sebab itu, saya sangat tidak tertarik mengunjungi Kebun Binatang Bandung. Berbeda sekali keadaannya ketika saya masih kecil dulu dan dipangku ayah saya. Gajah kerap menyapa pengunjung dengan mengangkat belalainya ke kepalanya, lalu saya lemparin mulutnya pakai makanan, ada leupeut, kacang, atau roti. Memang memberi makan binatang sangat dilarang, tetapi yang namanya anak-anak, semuanya senang memberi makan dan tidak ada yang mati gara-gara itu. Monyet-monyet tampak lincah, teriak-teriak, dan berlari-lari mengelilingi kandang sambil sekali-kali bergelantungan. Harimau, macan, dan singa mengaum menggelegar berulang-ulang. Burung-burung bersuara indah. Merak kerap membangga-banggakan ekornya yang mekar dan indah. Sehat sekali saat itu dan menyenangkan.




            Entah kenapa pasca saya kuliah, tampaknya tidak terurus. Binatangnya pada lemas dan malas, banyak kandang kotor dan rusak. Kadang-kadang ada kandang tak terurus tanpa ada binatangnya. Sementara itu, fasilitas untuk pengunjung ada tambahan dan perbaikan yang lumayan baik. Sayangnya, itu buat pengunjung, tidak untuk binatangnya. Itulah yang membuat saya enggan datang lagi ke tempat itu.

            Ketika diberitakan Gajah Yani mati, saya tidak begitu heran dan kaget. Saya dengan cepat menduga bahwa memang kalau kesejahteraan binatang tidak diperhatikan dan hanya memperhatikan kesenangan pengunjung, akibatnya bisa buruk dan memang kejadiannya sangat buruk.



            Setelah Gajah Yani mati, saya semakin enggan untuk ke Kebun Binatang Bandung. Saya semakin kasihan pada binatang-binatang itu. Akan tetapi, pada liburan pasca lebaran 2016 saya diajak untuk ke sana dan melihat ada banyak perbaikan pada binatang-binatang itu. Harimau, singa, macan yang biasanya malas dan tampak letih saat itu bergerak ke sana-kemari. Burung-burung tampak sehat. Monyet-monyet pun bergerak lebih cepat dibandingkan saat lalu. Gajah meskipun dirantai, terlihat sehat dan segar. Memang masih ada yang kurang bergairah, yaitu orangutan, tetapi tidak menunjukkan kondisi sakit, mungkin karena usia yang sudah tua dan tempatnya agak kurang bersih. Meskipun ada banyak perbaikan, kondisinya binatangnya masih jauh lebih bergairah ketika saya masih kecil dulu.




            Meskipun demikian, saya bersyukur di Kebun Binatang Bandung ada banyak perbaikan. Mudah-mudahan bukan karena dalam menghadapi liburan pascalebaran para binatang itu dibuat sehat dan sejahtera. Saya berharap bahwa pengelola Kebun Binatang Bandung dapat terus konsisten menyejahterakan binatang dan menyamankan pengunjung. Dengan demikian, Kebun Binatang Bandung dapat terus memberikan kontribusinya bagi kesejahteraan binatang, pendidikan generasi muda, sekaligus memberikan kesenangan bagi siapa saja.


No comments:

Post a Comment